Selamat Datang di Taman Hatiku ^_^

Here on my blog, just try to share everything just crossed my minds, my thoughts, my feelings, my experience, and my knowledge, because I'm sure I can learn something when I'm share something. That's called "Spirit of Learning by Sharing"


"Kesulitan tidak akan begitu sulit jika kita mengatasinya sedikit demi sedikit. Selain itu semakin cepat kita menyadari hikmah yang kita peroleh dari pengalaman itu, maka semakin mudah bagi kita untuk menghadapinya"

^Diah Murwati^

Mengenai Saya

Foto saya
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang anak yang sangat mencintai kedua orangtua saya. Saya hanya seorang kakak yang sangat mencintai kedua adik-adik saya dan Saya ingin membuat mereka bangga karena memiliki saya.. itu saja. Cukuplah Al Qur'an sebagai teman, Syukur-lkhlas-sabar sebagai pengiring, dan Kematian sebagai peringatan. Semoga Allah meridhai.. "Life is not to receive, but it's about a gift" Tumbuh dan mencintalah! Semoga napas yang kumiliki bisa bernilai untuk napas-napas yang lain... ^_^ Jika ini adalah sebuah perjalanan jauh, maka akan kupacu diriku tanpa mengenal lelah, belajar mengarungi hidup seperti air yg mengalir, menciptakan atmosfer yg penuh kasih sayang sebagai tempat bersandar bagi orang yg kelelahan layaknya Fillicium, Insya Allah... I learned a lot from my family, my friends and life it self. My hope: I want to be a big people who have high integrity, eclectic and useful for wide society, or other name "khoirun nas anfa'uhum lin nas". Aamiin..

Rabu, 31 Maret 2010

Nikmatilah Karena Ini pun Akan Berlalu



Saat ia nyata di depan mata dan dirasa
Keberadaannya adalah wajar saja
Kehilangannya baru terasa
Ketika ia telah tiada untuk selamanya

Saat di depanmu terhidang nasi, sayur, tahu, dan tempe, mengapa mesti sibuk berandai-andai dapat makan ikan, daging, atau ayam ala ”resto”? Padahal, kalau saja engkau nikmati apa yang ada tanpa berkesah, pastilah rasaya tidak jauh berbeda karena enak atau tidaknya makanan lebih tergantung kepada rasa lapar dan mau tidaknya kita menerima apa yang ada. Oleh karena itu, nikmatilah karena jika engkau terus mengharap makanan yang lebih enak, makanan yang ada di depanmu akan basi. Padahal, belum tentu besok engkau akan mendapatkan yang lebih baik daripada hari ini.

Saat engkau menemui udara pagi ini cerah, langit hari ini biru indah, mengapa sibuk mencemaskan hujan yang tidak kunjung datang? Padahal, kalau saja engkau nikmati adanya tanpa kesah, pastilah engkau dapat mengerjakan begitu banyak kegiatan dengan penuh kegembiraan. Nikmatilah, jangan malah resah memikir hujan yang tak kunjung turun. Jika engkau tidak menikmatinya, saat tiba masanya hujan menggenangi tanahmu, engkau pun akan kembali resah memikirkan kapan hujan berhenti. Percayalah, semua ini akan berlalu maka mengapa harus memikirkan sesuatu yang tidak ada, tetapi suatu saat pasti akan hadir jua? Hal itu hanya akan membuat kita kehilangan keindahan hari ini karena mencemaskan sesuatu yang belum pasti.

Saat engkau memiliki sebuah pekerjaan dan mendapatkan penghasilan, meski tidak sesuai yang kau inginkan, mengapa mesti kesal dan membayangkan pekerjaan ideal yang jauh dari jangkauan? Padahal, kalau saja engkau nikmati yang engkau miliki, tentu akan lebih mudah menjalaninya. Nikmatilah karena bisa jadi saat engkau dapatkan apa yang engkau inginkan, ternyata tidak seindah yang engkau bayangkan. Nikmatilah karena bisa jadi saat sudah engkau lepaskan, engkau akan menyesal, ternyata begitu banyak kebaikan yang tidak engkau lihat sebelumnya. Ternyata begitu banyak keindahan yang terlewat tanpa engkau nikmati.

Nikmatilah dan jangan habiskan waktumu dengan mengeluh dan menginginkan yang tidak ada. Nikmatilah karena suatu saat, semua ini pun akan berlalu. Nikmatilah, jangan sampai engkau kehilangan nikmatnya dan hanya mendapatkan getirnya. Nikmatilah dengan bersyukur dan manfaatkan apa yang engkau miliki dengan lebih baik lagi agar esok menjadi sesuatu yang berguna. Nikmatilah karena ia akan menjadi milikmu apa adanya dan saat ini saja. Sementara besok bisa jadi semua telah sirna.

Jika hari ini engkau menderita, nikmatilah karena ini pun akan berlalu, jangan biarkan dia pergi.


Sabtu, 27 Maret 2010

You are what you think are




Watch your thoughts, they become words..

Watch your words, they become actions..

Watch your actions, they become habits..

Watch your habits, they become your character..

Watch your character, it becomes your destiny...


******


Yup, March is Self-Improvement Month.
So I’ve been pondering this question:
What is the greatest barrier to self-improvement?
I believe our greatest barrier is usually our self-talk.
We can be our own greatest enemy!
We’ve all heard the phrase, “You are what you eat.”
The same principle applies to your thoughts.
"You are what you think you are..."

Actions speak louder than words. By choosing and committing to a new habit, we will eventually change our belief about ourself as we create proof based on our actions. That belief will make it easier for our new habit to become a permanent habit. The new habit will be who you are rather than whom you aspire to be.

******

To change your attitude, change your mind.

Yup, actions speak to change our attitude we must change the inner dialogue.
To change the dialogue we must catch it in action.
To do this we have to pay attention to ourself.
We must engage in self-observation and listen for that inner voice.


******

"We are what we repeatedly do. Excellence, then, is a habit."
-Socrates-


Here is a four-step approach. Try using it to change one habit that will support you in being who you want to be or in doing what you want to do :

1. Define a vision for what you want to create.
You are not changing a habit for the sake of change itself, but rather because doing so will get you closer to achieving or having something you desire.

2. Conduct an assessment of where you are today.
What’s working well, what needs improvement, and what’s getting in the way of your progress?

3. Construct the approach to making your vision a reality.
Think in terms of improving 1% a day…something very attainable!

4. Clarify your intentions and take action.
Form a plan for staying on track. Keep a written record of your progress.


Do the BEST and Be the BEST !!

GOOD LUCK!!! ^_^

Selasa, 23 Maret 2010

Traffic Jam



Macet! Macet! Macet!


Macet! Macet! Macet!

Baru masuk kota sudah macet. Di dalam kota juga masih macet. Bahkan, di jalan-jalan protokol pun macet. Di mana, sih, jalan di Jakarta ini yang tidak macet? Padahal, jalan sudah lebar. Bahkan sudah banyak jalan dibuat satu arah. Terakhir, malah banyak dibangun fly over dan underpass untuk mengurangi kemacetan. Namun, mengapa Jakarta masih juga macet?

Pertambahan panjang jalan dan pertambahan banyaknya kendaraan tidak sebanding. Itu salah satu alasan. Sopir angkutan umum tidak disiplin dan sering ngetem di pertigaan, perempatan, atau tempat-tempat umum. Sebab berikutnya, pengguna jalan tidak disiplin dan saling serobot. Selain itu, penataan kota pun menjadi satu di antara penyebab masalah ini: antara kawasan pasar, terminal, dan jalan raya menjadi satu.

Masih banyak jawaban lainnya. Namun, semuanya berkonotasi "mereka" dengan arti pemerintah, sopir angkot, para pedagang kaki lima di pinggir jalan, dan lain-lain. Semua penyebab kemacetan adalah orang lain bukan kita.

Semua yang berkonotasi orang lain adalah sesuatu yang di luar kontrol kita, saya percaya kita pun akan bisa membenahinya. At least, dalam masalah traffic jam ini, kita akan sedikit bisa berkontribusi.

Coba kita urai lebih dalam. Mengapa para sopir angkot ngetem di perempatan? Karena jika ngetem di halte, sopirnya bilang, "Tidak akan memperoleh penumpang."

Mengapa karena kita para konsumennya, malas berjalan agak jauh sedikit. Kita lebih suka mencegat angkot di tengah jalan atau di pojok perempatan tanpa peduli bahwa tindakan kita akan menyebabkan mobil di belakang terhalangi atau kendaraan dari arah silang tidak bisa lewat jika itu lampu merah.

Jika demikian, siapa yang menyebabkan sopir angkot ngetem di lokasi-lokasi yang potensial menyebabkan kemacetan panjang?

Begitulah...

Akan tetapi, saat berada di dalam angkot, buskota, atau mobil pribadi yang terjebak kemacetan kita mengeluh, menggerutu, bahkan mengumpat orang dan pihak lain atas kemacetan yang sedang terjadi. Sementara itu, jauh di depan, sumber kemacetan itu tidak menyadari bahwa mereka menyebabkan kemacetan dan diumpat banyak orang. Mereka itu adalah pengguna jalan yang menyeberang sembarangan, atau pengguna mobil pribadi yang main serobot. Termasuk diantara mereka itu adalah kita di waktu dan tempat yang lain.

Tidak percaya?

Pernahkah Anda melalui Jalan Raya Gunung Sahari yang membelah Atrium dan Terminal Senen? Demi ketertiban, pemerintah sudah membangun jembatan penyeberangan yang menghubungkan dua tempat itu. Pemerintah pun sudah membangun pagar pemisah jalur berlawanan, bahkan pagar pemisah jalur cepat dan jalur lambat. Akan tetapi, toh, kemacetan tetap saja terjadi karena pejalan kaki yang dari dan menuju kedua tempat itu lebih memilih melintasi celah pagar besi yang telah dipotong-oleh orang2 yg tdk bertanggungjawab-daripada sedikit berolah raga melemaskan kaki menaiki jembatan.

Demikian juga yang terjadi di Jalan Senen Raya depan Atrium. Jalan itu hanya satu arah dan sangat lebar. Akan tetapi, setiap pagi, kemacetan terjadi karena rata-rata penumpang lebih suka naik turun kendaraan di pojok, dekat perempatan. Para pengguna jalan lebih suka menempuh resiko menyebrang di tengah padatnya arus kendaraan di mana pun mereka ingin. Jembatan bagus itu pun sepi dan zebra cross pun terabaikan.

Itu hanya sedikit contoh...

Ada faktor lain, itu tidak kita nafikan. Akan tetapi, di sini, kita ingin mengurai sesuatu yang dapat kita kontrol dan yang dapat kita kerjakan. Itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan individu-individu kita, sesuatu yang disebut pemerintah sebagai tingkat disiplin bangsa yang lemah. Akan tetapi, saya lebih suka menyebutnya egoisme pribadi yang tinggi. Egois untuk kepentingan kita sebagai perseorangan atau institusi. Bagaimana tidak bisa disebut egois jika kita naik dan turun bus di persimpangan semata-mata karena kita ingin lebih cepat dan lebih mudah tanpa peduli akibatnya pada orang lain?

Saya hanya membayangkan, jika sebagian besar penumpang kendaraan bersedia menunggu angkutan di tempat yang seharusnya, tidak perlu ada kemacetan yang disebabkan angkot ngetem sembarangan. Jika sebagian besar pejalan kaki bersedia menggunakan jembatan penyeberangan alih-alih memotong besi pagar pembatas jalan, tidak perlu lagi kemacetan di jalan-jalan umum.

Jika...

Jika bersedia sedikit lebih banyak memikirkan efek samping dari tindakan kita pada orang lain, kita dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan budaya disiplin dan empati kepada orang lain. Pada gilirannya nanti, hal-hal besar yang lain dapat dicapai. Misalnya, tercegahnya banjir karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita ingat keluarga, saudara, dan teman di manapun yang bisa kebanjiran akibat ulah kita. Tanah longsor tidak perlu terjadi karena kerakusan dan keegoisan kita menebangi pohon-pohon hutan. Sesungguhnya, salah satu dosa besar adalah berbuat kedzaliman terhadap banyak orang.

***********

Minggu, 21 Maret 2010

Pagi ini, Saya Cantik Sekali



Berkali-kali saya menengok ke cermin, tetapi apa yang terpampang di cermin bukanlah mimpi. Pantulan wajah yang terukir di sana sungguh menarik, bahkan dalam pandangan mata saya sendiri.

Lihatlah mataku, engkau akan mendapati apa yang saya dapati di cermin pagi ini. Mata itu berbinar-binar bak bintang bercahaya meski tanpa soft lens. Kelopaknya yang tanpa eyeshadow tampak segar, sehat, dan penuh. Tidak ada sembab atau pun kantung lebam di sekitarnya.

Sungguh, pagi ini, saya cantik sekali...

Lihatlah pipi saya, engkau akan melihat apa yang terlihat di kaca pagi ini. Pipi yang tanpa bedak dan blush on itu bersemu, lembut, dan jernih. Urat-uratnya rileks dan permukaannya halus tanpa jerawat.

Betul, pagi ini, saya cantik sekali...

Lihatlah senyum di bibir saya! Pasti engkau akan menyaksikan apa yang saya saksikan di cermin pagi ini. Senyum di bibir yang tanpa lipstik itu sedemikian merekah.

Benar, pagi ini saya cantik sekali...

Lihatlah daguku, engkau akan mellihat apa yang saya lihat pagi ini. Dagu yg mengilat itu terangkat lurus, sejajar dengan rahang yang kokoh, tetapi tetap terlihat lembut.

**********

Hal apakah gerangan yang menjadikan hari ini, saya terlihat cantik?

Tadi pagi, saya bangun dengan badan segar, shalat shubuh, kemudian membaca wirid ma’tsurat sambil gerakan badan di halaman. Tidak ada acara bergelung kembali pasca shalat shubuh setiap hari libur. Saya mengisi rongga dada dengan udara pagi yang bersih penuh hingga kulit pun terasa ikut bernafas lewat segenap pori-porinya. Aha! Mungkin itu yang membangunkan seluruh pori-pori saya dan memberikan kesegaran pada permukaan kulitnya. Seluruh urat syaraf pun rileks dan santai hingga menyebabkan pipi ini bersemi, halus, lembut dan jernih, sekaligus memancarkan gembira dan riang hati.

Mengapakah saya bisa bangun pagi dengan segar dan tidak tidur lagi sehabis shalat shubuh?

Tadi malam, yup semalam, saya tidur nyenyak sekali tanpa mimpi. Padahal sebelumnya, tidur saya sering dihinggapi mimpi yang melelahkan hingga saat saya bangun. Aha! Mungkin ini yang menyebabkan kelopak mata saya segar, sehat, dan penuh, serta tidak sembab atau berkantung. Mata ini menggambarkan pemiliknya tidur nyenyak tanpa beban.

Mengapa saya dapat tidur tanpa diganggu mimpi?

Hmmm... tadi malam, ketika menjelang tidur, saya tidak lupa membaca doa, kemudian mengantar tidur dengan ayat kursi. Wirid, dan mengulang hapalan Al-Qur’an meskipun sedikit. Saya juga sempat mengingat kembali apa yang telah saya lakukan hari itu bagi diri saya dan orang lain, kemudian mengikhlaskan diri atas semua interaksi dengan segala makhluk. Saya pun menutup mata sambil mengisi nurani penuh dengan cinta sampai roh melayang meninggalkan raga. Ya, bisa jadi itulah yang menyebabkan mataku berbinar sehingga memancarkan aura semangat dan cinta yang tulus dari hati.

Jauh sebelum shubuh tiba, Allah membangunkan saya untuk beberapa rakaat shalat lail dan witir. Ya, bisa jadi hal ini yang menyebabkan saya mampu mengangkat dagu sejajar dengan rahang, penuh percaya diri karena yakin Allah selalu menyertai.

Akhirnya, saya dapat mengakhiri aktivitas domestik saya pagi ini dengan santai sebelum memulai aktivitas publik. Saya tidak lagi dikejar-kejar waktu. Saya menyapa setiap tetangga rumah dengan gembira dan senyum lebar, meluluskan keramahan yang tulus. Dari teman sebaya, ibu-ibu, nenek-nenek, bapak-bapak, teman kecilku hingga kelinci lucu peliharaan tetangga depan rumah yang bernama pucha: Assalamu’alaykum... Apa kabar pagi ini? Ibu Sehat? Hai adik kecil, mau main bola ya? Hai pucha, bagaimana nyenyakkah tidurmu semalam?

Segala puji bagimu Yaa Allah! Sungguh, saya cantik sekali pagi ini.

Tiba-tiba, saya teringat semua sikap jiwa akan berimbas kepada penampilan fisik. Semangat dan optimisme akan memancarkan dan menjadikan mata berbinar-binar sebagaimana luka dan kesedihan meredupkan cahaya penglihatan. Kedamaian, kebersihan hati, dan sikap positif akan terbayang pada senyum yang rekah penuh keramahan, sebagaimana kedengkian dan kemarahan akan mengeruhkan roman muka. Kepasrahan dan kepercayaan kepada Allah akan memancarkan aura wajah yang jernih dan segar, sebagaimana keputusasaan akan menyebabkan kelesuan. Maha suci Allah yang telah mengaruniakan kecantikan kepada saya pagi ini.

**********

Yaa... mungkin, ada saat-saat ketika kita kehilangan kecantikan kita. Akan tetapi, pastikanlah kita meraihnya kembali. Oleh karena itu, mari bangkit dan ”dandani” jiwa kita agar kecantikan itu segera kita miliki lagi, berapa pun usia kita, apa pun status kita. Kemudian, tatap wajah engkau di cermin. Insya allah engkau akan menjumpai wajah cantik nan menarik.



*******

Diah Murwati
On the Morning with Love

Morning All... ^_^


Have a nice day...


Minggu, 07 Maret 2010

Doa dalam Asa


Ya Allah...

Bila hamba bertemu dengan seseorang
dan hamba jatuh cinta
Izinkanlah hamba menjadi yang terbaik baginya
dan dia yang terbaik bagi hamba


Ya Allah...

Bila suatu saat nanti

hamba menjadi istri seseorang
Izinkanlah diri hamba,

menjadi permaisuri baginya
izinkanlah wajah hamba,

menjadi kesenangan baginya
izinkanlah mata hamba,

menjadi keteduhan baginya
izinkanlah pundak hamba,

menjadi tempat melepas keresahan baginya
izinkanlah setiap perkataan hamba,

menjadi kesejukan baginya

Ya Allah...
Izinkanlah setiap pelukan

menjadi jalan untuk lebih mendekat kepada-Mu
izinkanlah setiap sentuhan

menjadi perekat cinta kepada-Mu
izinkanlah setiap pertemuan

menjadikan kami bersyukur kepada-Mu


Yaa Allah...
hamba tidak meminta seseorang yang sempurna

namun hamba meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku

sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku

untuk kehidupannya
Seseorang pria yang membutuhkan senyumku

untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang pria yang membutuhkan diriku

untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Yaa Allah...
hamba juga meminta,
Buatlah hamba menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan hamba hati yang sungguh mencinta-Mu

sehingga hamba dapat mencintainya

dengan sekedar cinta yang hamba miliki
Berikanlah sifat yang lembut

sehingga kecantikan hamba datang dari-Mu
Berikanlah hamba tangan

sehingga hamba selalu mampu berdoa untuknya

Berikanlah hamba penglihatan sehingga hamba dapat melihat

banyak hal baik dan Bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah hamba lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi


Ya Allah....
izinkanlah hati yang sangat halus ini tidak pernah merasa tersakiti
izinkanlah hati yang rentan ini tidak pernah merasa terkhianati

Ya Allah...
jiwa kami ada dalam genggaman-Mu
maka izinkanlah jiwa kami selalu bertaut dalam cinta-Mu

Ya Allah...
permintaan terakhirku,

Semoga kami berdua selalu berada dalam perlindungan-Mu

Aamiin....

WHEN I NEED U

When i need You,,
i’ll take ‘wudhu’ to keep me stick on the right way
remembering you in the name of Allah


When i need You,,
i’ll spare my midnight time to sleep for asking a better you
to meet me someday


When i need You,,
i’ll read Qur’an more than usual, so it will keep my dream of you
after my need to get close to Allah


When i need You,,
i’ll do fasting so i wont scratch a black tiny line in this slice of heart
i’ve been preparing for you


When i need You,,
i’ll make my pray longer and deeper..

When i need You,,
it will bring me close to YOU

When i need You,,
i just have to remember that all the things about you must be place after YOU

That what i should be,, then You’ll fulfill my heart needs about You


-Diah Murwati-

Pagi yang cerah ku tatapi matahari yang mulai merekah..
Diiringi kicauan burung yang indah..
Mengingatkan jiwa ini pada Yang Maha Pengasih dan Penyayang..
Sebab,
Dia-lah satu-satunya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Tak ada tandingannya di bumi yang penuh fitnah..
Bagi kaum yang menjalankan Al-Quran dan Sunnah..
Tertegun aku saat mengingat Sang Pencipta..
Dikala ku sedang sedih maupun gelisah..
Dialah satu-satunya penggugah..
Bagi yang mendapatkan anugerahNya..