Selamat Datang di Taman Hatiku ^_^

Here on my blog, just try to share everything just crossed my minds, my thoughts, my feelings, my experience, and my knowledge, because I'm sure I can learn something when I'm share something. That's called "Spirit of Learning by Sharing"


"Kesulitan tidak akan begitu sulit jika kita mengatasinya sedikit demi sedikit. Selain itu semakin cepat kita menyadari hikmah yang kita peroleh dari pengalaman itu, maka semakin mudah bagi kita untuk menghadapinya"

^Diah Murwati^

Mengenai Saya

Foto saya
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang anak yang sangat mencintai kedua orangtua saya. Saya hanya seorang kakak yang sangat mencintai kedua adik-adik saya dan Saya ingin membuat mereka bangga karena memiliki saya.. itu saja. Cukuplah Al Qur'an sebagai teman, Syukur-lkhlas-sabar sebagai pengiring, dan Kematian sebagai peringatan. Semoga Allah meridhai.. "Life is not to receive, but it's about a gift" Tumbuh dan mencintalah! Semoga napas yang kumiliki bisa bernilai untuk napas-napas yang lain... ^_^ Jika ini adalah sebuah perjalanan jauh, maka akan kupacu diriku tanpa mengenal lelah, belajar mengarungi hidup seperti air yg mengalir, menciptakan atmosfer yg penuh kasih sayang sebagai tempat bersandar bagi orang yg kelelahan layaknya Fillicium, Insya Allah... I learned a lot from my family, my friends and life it self. My hope: I want to be a big people who have high integrity, eclectic and useful for wide society, or other name "khoirun nas anfa'uhum lin nas". Aamiin..

Sabtu, 01 Februari 2014

Sorry, Help and Thanks



Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sahabatku tersayang... bagaimana kabarmu hari ini? Semoga Allah SWT selalu melindungi tiap langkahmu dan memberikan keberkahan di sisa umurmu. Aamiin..

Sahabatku tersayang… kali ini saya akan membahas tentang tiga kata sakti yang sering terlupakan oleh kita, yaitu “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Ketiganya menurut saya adalah kata-kata yang terlihat sederhana dan bermakna positif, tapi mengapa kata-kata tersebut terkadang sangat sulit keluar dari mulut kita ya?  ^_^

  • Maaf

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, seperti ungkapan terkenal “nobody’s perfect”.  Dari mulai tukang becak sampai seorang presiden sekalipun, pasti pernah berbuat kesalahan. Bahkan Nabi Muhammad SAW, pemimpin terhebat sepanjang sejarah, pernah membuat kesalahan dan ditegur oleh Allah sewaktu beliau memalingkan pandangan dari seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum yang ingin mendapatkan pengajaran tentang Islam.

Digambarkan saat itu Rasulullah berwajah masam dan memalingkan pandangan dari si buta karena sedang menjamu para pembesar suku Quraisy. Atas sikapnya ini, Allah menegur beliau yang diabadikan di dalam Al-Qur’an surat ke-80, ‘Abasa. Inilah yang membedakan antara manusia biasa dengan seorang nabi. Di saat seorang Nabi melakukan kesalahan, Sang Maha Pencipta yang langsung memberikan teguran dengan cara-Nya.

Kalau seorang Nabi saja yang sebenarnya terjaga dari dosa melakukan kesalahan, bagaimana kita ini?  Tapi kenapa tetap sulit sekali untuk mengucapkan kata “maaf”? Jawabannya adalah karena “maaf” membutuhkan keikhlasan yang luar biasa bagi yang mengucapkannya. Selain itu, banyak yang tidak mau mengucapkan karena anggapan salah selama ini yang menyatakan bahwa meminta maaf itu berbanding lurus dengan kekalahan, kelemahan dan ketidakberdayaan.

Padahal tidak seperti itu. Meminta maaf justru akan membuat kita semakin mulia, bukan hanya di sisi manusia namun juga di sisi Allah. Di sisi manusia, meminta maaf akan menumbuhkan rasa kasih sayang di antara sesama. Jika orang yang meminta maaf tulus dan ikhlas, maka itu bisa dirasakan oleh orang yang dimintakan maaf, dan hal tersebut akan menyambung kembali tali silaturahim di antara keduanya. Suatu permusuhan yang sudah sangat lama bisa selesai hanya jika salah satu pihak berinisiatif untuk meminta maaf.

Di sisi Allah SWT, orang yang meminta maaf dengan tulus kepada orang lain akan dilihat oleh-Nya sebagai orang yang rendah hati dan tidak sombong. Kesombongan sering menjadi alasan mengapa kita tidak mau meminta maaf. Dari mulai sombong karena harta, jabatan atau pangkat, hingga kesombongan karena tidak merasa bersalah. Kesombongan adalah sifatnya syaitan karena itulah sifat yang ditunjukkan pertama kalinya di saat dia tidak mau sujud kepada Nabi Adam.

Kesombongan dapat menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam Surga, meskipun bentuk kesombongan itu teramat kecil. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hati ada kesombongan meskipun hanya sebesar biji sawi.”  (HR. Muslim)

Meminta maaf dapat menghilangkan rasa sombong yang ada dalam hati karena membuat kita bisa menerima keadaan diri sebagai makhluk yang tidak mungkin luput dari kesalahan. Mengucapkan “maaf” tidak berarti kita mengakui kekalahan, melainkan membawa kemenangan karena mampu menguasai emosi kesombongan yang ada di dalam hati kita. “Maaf” mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama dan kebenaran adalah hak siapa saja, tanpa terkecuali.

  • Tolong

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Maksudnya, tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Bahkan, sampai meninggal dunia pun kita masih membutuhkan bantuan, paling tidak 4 orang, untuk mengangkat jenazah kita dan dimasukkan ke dalam kubur. Setelah sadar dengan kenyataan tersebut, lalu mengapa kata “tolong” sulit diucapkan ya? Apalagi, bagi orang-orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi.

Padahal, kedudukan sosial itu tidak berpengaruh apa-apa. Kedudukan sosial hanya dalam bidang pekerjaan, dan bukan dalam derajat manusia. Di antara sesama manusia itu tidak ada perbedaan status, kecuali tingkat ketakwaannya. Kata “tolong” membuat kita sadar akan keterbatasan dan kelemahan yang dimiliki. “Tolong” membuat kita mampu untuk menerima diri sendiri secara apa adanya, dan melihat apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.

Sungguh indah jika kita terbiasa hidup dalam suasana saling tolong menolong, karena Islam sendiri telah mengajarkan budaya ini. Allah SWT berfirman, “…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa , dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan..” (QS. Al-Maidah (5) : 2)

Ayah saya selalu mengajarkan jika ada seseorang meminta pertolongan dan saya dalam kapasitas mampu untuk menolongnya, maka wajib hukumnya untuk memberikan pertolongan. Ayah mengajarkan untuk memiliki sifat 3H’s : Honest, Humble dan Helpful. Kata beliau, “Honest is the best attitude, Humble is the best approach and Helpful is the best investment”.  Ya memang benar, menolong orang lain merupakan suatu investasi karena bisa saja suatu saat gantian kita yang akan membutuhkan pertolongan orang tersebut.

  • Terima Kasih

Ucapan “terima kasih” adalah salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT melalui perantara manusia. Syukur sendiri merupakan hal yang diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya. “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan :  “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS.Ibrahim (14) :7)

Dalam ayat tersebut jelas bahwa siapa saja yang bersyukur maka akan ditambahkan nikmat dan bagi siapa saja yang ingkar akan mendapatkan adzab. Sebenarnya, itu sama saja dengan hubungan kita kepada sesama manusia. Di saat kita mendapatkan bantuan / pertolongan dari orang lain, lalu kita menghargainya dengan mengucapkan “terima kasih” atas segala kebaikannya, maka dipastikan orang itu akan merasa senang dan mau menolong lagi di lain kesempatan.

Jangan pernah lupa mengucapkan “terima kasih”, karena itu adalah penghargaan terhadap kebaikan yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita. Namun sayangnya, kita sering sekali lupa untuk mengucap kata sakti ini. Bagi sebagian yang lain, “terima kasih” sangat sulit untuk diucapkan karena memang ucapan “terima kasih” membutuhkan ketulusan dari yang mengucapkannya.

Menurut riset, dalam menjalani hubungan dengan orang lain, ucapan “terima kasih” sekecil apapun dapat membuat suatu hubungan menjadi harmonis dan lebih baik. Baik itu dalam rumah tangga, dalam pekerjaan, dan lain-lain. Coba tanya dari mulai pedagang gado-gado sampai pedagang berlian, pasti mereka senang dihargai, terlepas apapun profesinya. Hal ini karena memang dasarnya manusia itu suka dihargai.

Saya pernah membaca buku “The True Power of Water” karangan Dr. Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang. Dalam buku itu dijelaskan bahwa air memiliki banyak keistimewaan. Salah satu yang fakta yang dipaparkan bahwa ternyata air bisa merekam pesan, seperti pita magnet atau compact disk. Air mampu untuk “mendengar” kata-kata, dapat “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” setiap pesan yang disampaikan.

Rasulullah pun ternyata sudah pernah menyampaikan hal tersebut dalam hadistnya, "Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh." Setiap kata-kata yang diucapkan terhadap air, maka air akan merespon secara positif dan berbentuk indah, tapi jika kata-kata kasar yang diucapkan, maka air akan berubah bentuk  menjadi sangat buruk.

Dr. Emoto melakukan penelitian terhadap air menggunakan mikroskop electron dengan kamera kecepatan tinggi. Percobaan pertama saat air diucapkan kata “Arigato” yang artinya terima kasih, ternyata molekul air membentuk Kristal segi enam yang sangat indah. Selanjutnya diucapkan kata “setan”, Kristal berbentuk sangat buruk dan mengerikan. Kemudian air diputarkan musik Symphony Mozart, Kristal muncul berbentuk bunga. Tapi ketika music heavy metal yang diperdengarkan, Kristal tersebut langsung hancur. Subhanallah bukan?

Nah lalu apa hubungannya sama manusia? Tentu ada! Sekitar 75% kandungan dari tubuh manusia berupa air. Dalam setiap tubuh makhluk hidup, komposisi air pastilah yang paling banyak, dan itulah yang menciptakan kehidupan. Hal ini pun sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”  (QS. Al-Anbiya (21) :30)

Karena komposisi air terbanyak, ini berarti bahwa sifat-sifat yang ada dalam air tentunya akan ada juga dalam tubuh manusia. Coba saja buktikan dan bandingkan, saat kita mengucapkan “Terima kasih yaa semoga Allah membalas kebaikanmu.”  Apa reaksi teman kita? Pasti senang dan hatinya berseri-seri. Tapi apa jadinya jika kita mengucapkan, “Hai monkey, ambilin buku di meja itu dong!” , kira-kira apa reaksi teman kita? Hehehe

Ya itulah manusia, fitrahnya suci. Allah SWT memiliki sifat Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang dan Yang Maha Lembut. Manusia senang dengan kasih sayang dan kelembutan, hatinya akan menjadi tenteram dan nyaman.

Ingat Selalu 3 Kata Sakti
Jangan pernah lupa untuk selalu membiasakan diri mengucapkan kata “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih” kepada siapa pun karena kekuatan kata-kata tersebut sangat luar biasa. Bukan saja bagi yang mendengarkan, tapi juga bagi yang mengucapkan. Ketiga kata tersebut akan melatih kita untuk belajar menghargai orang lain. Dengan mampu menghargai orang lain. Dengan mampu menghargai diri kita sendiri.

Ketiga kata tersebut sangat sakti dan bisa membangun hubungan yang istimewa antara satu manusia dengan manusia lainnya. Dengan sering melatih mengucapkannya, maka hubungan silaturahim akan terbangun lebih baik lagi di antara manusia. Jika hubungan silaturahim sudah terbangun dan terjaga, maka kita tinggal menunggu bonusnya saja dari Allah.

Beberapa bonus dari bersilaturahim diantaranya adalah panjang umur, keberkahan hidup, dosa-dosa diampuni hingga mempelancar rezeki. Banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini, salah satunya, Barangsiapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahim.” (HR. Muslim)

Terakhir, saya ingin mengucapkan “maaf” jika ada kesalahan dalam tulisan, “tolong” diamalkan jika memang bermanfaat, dan “terima kasih” karena sudah meluangkan waktu membaca tulisan ini  ^_^

Wa'alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh