Selamat Datang di Taman Hatiku ^_^

Here on my blog, just try to share everything just crossed my minds, my thoughts, my feelings, my experience, and my knowledge, because I'm sure I can learn something when I'm share something. That's called "Spirit of Learning by Sharing"


"Kesulitan tidak akan begitu sulit jika kita mengatasinya sedikit demi sedikit. Selain itu semakin cepat kita menyadari hikmah yang kita peroleh dari pengalaman itu, maka semakin mudah bagi kita untuk menghadapinya"

^Diah Murwati^

Mengenai Saya

Foto saya
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang anak yang sangat mencintai kedua orangtua saya. Saya hanya seorang kakak yang sangat mencintai kedua adik-adik saya dan Saya ingin membuat mereka bangga karena memiliki saya.. itu saja. Cukuplah Al Qur'an sebagai teman, Syukur-lkhlas-sabar sebagai pengiring, dan Kematian sebagai peringatan. Semoga Allah meridhai.. "Life is not to receive, but it's about a gift" Tumbuh dan mencintalah! Semoga napas yang kumiliki bisa bernilai untuk napas-napas yang lain... ^_^ Jika ini adalah sebuah perjalanan jauh, maka akan kupacu diriku tanpa mengenal lelah, belajar mengarungi hidup seperti air yg mengalir, menciptakan atmosfer yg penuh kasih sayang sebagai tempat bersandar bagi orang yg kelelahan layaknya Fillicium, Insya Allah... I learned a lot from my family, my friends and life it self. My hope: I want to be a big people who have high integrity, eclectic and useful for wide society, or other name "khoirun nas anfa'uhum lin nas". Aamiin..

Senin, 01 Desember 2014

IALF -- Recommended to You...



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabatku tersayang... bagaimana kabarmu hari ini? Semoga Allah SWT selalu melindungi tiap langkahmu dan memberikan keberkahan di sisa umurmu. Aamiin...

RINDU... buka blog ini lagi... sudah lama tidak meng-update tulisan di blog ini,, ada saja aktivitas baru yang mengalihkan perhatian saya.. Well, selama positif dan masih dalam kebaikan nggak ada salahnya kan dilaksanakan.. ^_^

Lanjuuut... posting kali ini saya terinspirasi dari pembicaraan saat reuni dengan kawan-kawan seperjuangan di kampus UI Depok. Well, nampaknya cukup banyak yang lagi kepoin tempat yang satu ini ---> Wall Street Institute (WSI) ^_^ 

Berhubung ada komentar yang menanyakan opsi tempat kursus selain LIA ataupun EF, ga ada salahnya saya bahas di sini berdasarkan pengalaman pribadi. Sebelumnya tolong dicatat yaa bahwa saya tidak mengikuti banyak kursus, jadi saya tidak bisa kasih banyak referensi. Saya baru dua kali ikut kursus bahasa inggris yang legitimate dan saya anggap worth. Pertama di LIA Pramuka waktu masih jadi bachelor student, itu pun terbatas hanya materi General English dan berlangsung short term saja, gak lama sekitar 1 tahun. Kedua di IALF Jakarta waktu saya tengah mempersiapkan tes IELTS, nggak lama setelah kepoin Wall Street Institute (WSI) dan di-PHP-in karena lihat harganya yang hampir bikin semaput. Nah, tempat kursus kedua ini yang mau saya bahas di posting kali ini.

IALF Jakarta – What and Where is it?

IALF singkatan dari the Indonesia Australia Language Foundation. Selain tempat kursus bahasa inggris dan training centre, IALF juga merupakan salah satu penyelenggara resmi tes IELTS di Indonesia. IALF saat ini punya tiga cabang : Jakarta, Bali dan Surabaya. Selain bahasa inggris . IALF juga menyediakan kelas bahasa indonesia yang nampaknya diminati oleh ekspatriat yang tinggal di Indonesia. Khusus IALF Jakarta, lokasinya di Gedung Plaza Kuningan, Menara Selatan, Lantai 3, Jln. H.R. Rasuna Said. Dulu saya biasa naik transJakarta koridor 6, turun di halte Karet Kuningan. Posisi Plaza Kuningan persis depan halte tersebut.

Kelas apa saja yang ditawarkan?

Beberapa program yang ditawarkan untuk umum antara lain : Academic English, General English, Business English, Scholarship Pathway Program, dan IELTS Preparation. Kelas General English sayangnya belum tersedia di IALF Jakarta.

Berapa biayanya?

Untuk info yang update, sebaiknya ditanyakan langsung ke pihak IALF. Sebagai gambaran, akhir tahun 2012 ketika saya mengikuti kelas IELTS Preparation, biayanya sekitar 4jutaan dengan masa studi kurang lebih dua bulan. Is it worth to spend this amount of money? Saya rasa sih worth banget. Tes IELTS itu nggak murah dan butuh persiapan matang. Dulu, dengan kemampuan pas-pasan bisa saja saya langsung daftar tes tanpa ambil kelas IELTS Preparation. Tapi saya nggak berani berspekulasi. Takutnya sudah keluar 195USD untuk tes (harga tes IELTS saat itu), tapi target tak tercapai. Justru buang-buang duit karena harus retake tesnya lagi. Bener kan? Jadi anggap saja kelas persiapan sebagai investasi awal (kalau mau ngejar scholarship misalnya). So then you will be more prepared by the time you take this test!

Apa poin plusnya?

Berdasarkan pengalaman saya, beberapa keuntungan ambil kelas persiapan IELTS :
  • Teacher akan kasih detail persyaratan apa saja yang kamu butuhkan untuk mencapai band tertentu. Ini berguna banget sebagai panduan apa saja yang perlu dilakukan dan harus dihindari ketika mengerjakan tes. Akan ada beberapa kali simulasi tes. 
  • Teacher akan kasih trik-trik dalam mengerjakan soal-soal terutama untuk writing, listening, dan reading. Setelah beberapa kali simulasi, kamu akan lebih familiar sama bentuk soal dan bagaimana strategi mengerjakannnya. 
  • Lab multimedia dan perpustakaan yang super lengkap. Lab multimedia bisa jadi sarana latihan di luar kelas, terutama untuk bagian listening. Di perpustakaan juga tersedia  banyak buku latihan IELTS (bisa dipinjam dan dibawa pulang). Ini penting banget, khususnya  bagi yang sibuk kerja dan nggak bisa sering mampir ke perpustakaan. So, manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya, karena kalau bukunya beli sendiri lumayan mahal. Dulu saya pernah beli buku satu paket buku IELTS dari Baron dan harganya sekitar 400rb. Jadi kalau ada yang free kenapa tidak? :D Well, not literally free, karena kamu harus jadi murid IALF dulu baru bisa terdaftar di perpustakaannya  J
  • You will be handled by expert. Yes that’s TRUE !! seingat saya, semua teacher di IALF sudah mengantongi sertifikat TESOL (pengajaran bahasa inggris untur penutur bahasa lain). Jadi pengajarannya bukan sembarang bule yang bisa bicara bahasa inggris, tapi mereka yang sudah certified di bidangnya.
  • Company for Praticing. Ini penting untuk ngelatih kemampuan di bagian speaking. Di kelas, akan ada beberapa role play dimana kita bisa latihan speaking dengan seorang partner yang berperan sebagai penguji dan kemudian bergantian. Dalam tes speaking, kita dituntut untuk kreatif karena ada beberapa part dimana kita harus berargumentasi.
The more we pratice, the more fluent we speak. Dan ikut kelas persiapan IELTS bisa kasih kamu kesempatan untuk lebih banyak berlatih.


*) For more information, visit this official web of IALF !
http://www.ialf.edu/

Sabtu, 01 Februari 2014

Sorry, Help and Thanks



Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sahabatku tersayang... bagaimana kabarmu hari ini? Semoga Allah SWT selalu melindungi tiap langkahmu dan memberikan keberkahan di sisa umurmu. Aamiin..

Sahabatku tersayang… kali ini saya akan membahas tentang tiga kata sakti yang sering terlupakan oleh kita, yaitu “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Ketiganya menurut saya adalah kata-kata yang terlihat sederhana dan bermakna positif, tapi mengapa kata-kata tersebut terkadang sangat sulit keluar dari mulut kita ya?  ^_^

  • Maaf

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, seperti ungkapan terkenal “nobody’s perfect”.  Dari mulai tukang becak sampai seorang presiden sekalipun, pasti pernah berbuat kesalahan. Bahkan Nabi Muhammad SAW, pemimpin terhebat sepanjang sejarah, pernah membuat kesalahan dan ditegur oleh Allah sewaktu beliau memalingkan pandangan dari seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum yang ingin mendapatkan pengajaran tentang Islam.

Digambarkan saat itu Rasulullah berwajah masam dan memalingkan pandangan dari si buta karena sedang menjamu para pembesar suku Quraisy. Atas sikapnya ini, Allah menegur beliau yang diabadikan di dalam Al-Qur’an surat ke-80, ‘Abasa. Inilah yang membedakan antara manusia biasa dengan seorang nabi. Di saat seorang Nabi melakukan kesalahan, Sang Maha Pencipta yang langsung memberikan teguran dengan cara-Nya.

Kalau seorang Nabi saja yang sebenarnya terjaga dari dosa melakukan kesalahan, bagaimana kita ini?  Tapi kenapa tetap sulit sekali untuk mengucapkan kata “maaf”? Jawabannya adalah karena “maaf” membutuhkan keikhlasan yang luar biasa bagi yang mengucapkannya. Selain itu, banyak yang tidak mau mengucapkan karena anggapan salah selama ini yang menyatakan bahwa meminta maaf itu berbanding lurus dengan kekalahan, kelemahan dan ketidakberdayaan.

Padahal tidak seperti itu. Meminta maaf justru akan membuat kita semakin mulia, bukan hanya di sisi manusia namun juga di sisi Allah. Di sisi manusia, meminta maaf akan menumbuhkan rasa kasih sayang di antara sesama. Jika orang yang meminta maaf tulus dan ikhlas, maka itu bisa dirasakan oleh orang yang dimintakan maaf, dan hal tersebut akan menyambung kembali tali silaturahim di antara keduanya. Suatu permusuhan yang sudah sangat lama bisa selesai hanya jika salah satu pihak berinisiatif untuk meminta maaf.

Di sisi Allah SWT, orang yang meminta maaf dengan tulus kepada orang lain akan dilihat oleh-Nya sebagai orang yang rendah hati dan tidak sombong. Kesombongan sering menjadi alasan mengapa kita tidak mau meminta maaf. Dari mulai sombong karena harta, jabatan atau pangkat, hingga kesombongan karena tidak merasa bersalah. Kesombongan adalah sifatnya syaitan karena itulah sifat yang ditunjukkan pertama kalinya di saat dia tidak mau sujud kepada Nabi Adam.

Kesombongan dapat menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam Surga, meskipun bentuk kesombongan itu teramat kecil. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hati ada kesombongan meskipun hanya sebesar biji sawi.”  (HR. Muslim)

Meminta maaf dapat menghilangkan rasa sombong yang ada dalam hati karena membuat kita bisa menerima keadaan diri sebagai makhluk yang tidak mungkin luput dari kesalahan. Mengucapkan “maaf” tidak berarti kita mengakui kekalahan, melainkan membawa kemenangan karena mampu menguasai emosi kesombongan yang ada di dalam hati kita. “Maaf” mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama dan kebenaran adalah hak siapa saja, tanpa terkecuali.

  • Tolong

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Maksudnya, tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Bahkan, sampai meninggal dunia pun kita masih membutuhkan bantuan, paling tidak 4 orang, untuk mengangkat jenazah kita dan dimasukkan ke dalam kubur. Setelah sadar dengan kenyataan tersebut, lalu mengapa kata “tolong” sulit diucapkan ya? Apalagi, bagi orang-orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi.

Padahal, kedudukan sosial itu tidak berpengaruh apa-apa. Kedudukan sosial hanya dalam bidang pekerjaan, dan bukan dalam derajat manusia. Di antara sesama manusia itu tidak ada perbedaan status, kecuali tingkat ketakwaannya. Kata “tolong” membuat kita sadar akan keterbatasan dan kelemahan yang dimiliki. “Tolong” membuat kita mampu untuk menerima diri sendiri secara apa adanya, dan melihat apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.

Sungguh indah jika kita terbiasa hidup dalam suasana saling tolong menolong, karena Islam sendiri telah mengajarkan budaya ini. Allah SWT berfirman, “…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa , dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan..” (QS. Al-Maidah (5) : 2)

Ayah saya selalu mengajarkan jika ada seseorang meminta pertolongan dan saya dalam kapasitas mampu untuk menolongnya, maka wajib hukumnya untuk memberikan pertolongan. Ayah mengajarkan untuk memiliki sifat 3H’s : Honest, Humble dan Helpful. Kata beliau, “Honest is the best attitude, Humble is the best approach and Helpful is the best investment”.  Ya memang benar, menolong orang lain merupakan suatu investasi karena bisa saja suatu saat gantian kita yang akan membutuhkan pertolongan orang tersebut.

  • Terima Kasih

Ucapan “terima kasih” adalah salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT melalui perantara manusia. Syukur sendiri merupakan hal yang diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya. “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan :  “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS.Ibrahim (14) :7)

Dalam ayat tersebut jelas bahwa siapa saja yang bersyukur maka akan ditambahkan nikmat dan bagi siapa saja yang ingkar akan mendapatkan adzab. Sebenarnya, itu sama saja dengan hubungan kita kepada sesama manusia. Di saat kita mendapatkan bantuan / pertolongan dari orang lain, lalu kita menghargainya dengan mengucapkan “terima kasih” atas segala kebaikannya, maka dipastikan orang itu akan merasa senang dan mau menolong lagi di lain kesempatan.

Jangan pernah lupa mengucapkan “terima kasih”, karena itu adalah penghargaan terhadap kebaikan yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita. Namun sayangnya, kita sering sekali lupa untuk mengucap kata sakti ini. Bagi sebagian yang lain, “terima kasih” sangat sulit untuk diucapkan karena memang ucapan “terima kasih” membutuhkan ketulusan dari yang mengucapkannya.

Menurut riset, dalam menjalani hubungan dengan orang lain, ucapan “terima kasih” sekecil apapun dapat membuat suatu hubungan menjadi harmonis dan lebih baik. Baik itu dalam rumah tangga, dalam pekerjaan, dan lain-lain. Coba tanya dari mulai pedagang gado-gado sampai pedagang berlian, pasti mereka senang dihargai, terlepas apapun profesinya. Hal ini karena memang dasarnya manusia itu suka dihargai.

Saya pernah membaca buku “The True Power of Water” karangan Dr. Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang. Dalam buku itu dijelaskan bahwa air memiliki banyak keistimewaan. Salah satu yang fakta yang dipaparkan bahwa ternyata air bisa merekam pesan, seperti pita magnet atau compact disk. Air mampu untuk “mendengar” kata-kata, dapat “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” setiap pesan yang disampaikan.

Rasulullah pun ternyata sudah pernah menyampaikan hal tersebut dalam hadistnya, "Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh." Setiap kata-kata yang diucapkan terhadap air, maka air akan merespon secara positif dan berbentuk indah, tapi jika kata-kata kasar yang diucapkan, maka air akan berubah bentuk  menjadi sangat buruk.

Dr. Emoto melakukan penelitian terhadap air menggunakan mikroskop electron dengan kamera kecepatan tinggi. Percobaan pertama saat air diucapkan kata “Arigato” yang artinya terima kasih, ternyata molekul air membentuk Kristal segi enam yang sangat indah. Selanjutnya diucapkan kata “setan”, Kristal berbentuk sangat buruk dan mengerikan. Kemudian air diputarkan musik Symphony Mozart, Kristal muncul berbentuk bunga. Tapi ketika music heavy metal yang diperdengarkan, Kristal tersebut langsung hancur. Subhanallah bukan?

Nah lalu apa hubungannya sama manusia? Tentu ada! Sekitar 75% kandungan dari tubuh manusia berupa air. Dalam setiap tubuh makhluk hidup, komposisi air pastilah yang paling banyak, dan itulah yang menciptakan kehidupan. Hal ini pun sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”  (QS. Al-Anbiya (21) :30)

Karena komposisi air terbanyak, ini berarti bahwa sifat-sifat yang ada dalam air tentunya akan ada juga dalam tubuh manusia. Coba saja buktikan dan bandingkan, saat kita mengucapkan “Terima kasih yaa semoga Allah membalas kebaikanmu.”  Apa reaksi teman kita? Pasti senang dan hatinya berseri-seri. Tapi apa jadinya jika kita mengucapkan, “Hai monkey, ambilin buku di meja itu dong!” , kira-kira apa reaksi teman kita? Hehehe

Ya itulah manusia, fitrahnya suci. Allah SWT memiliki sifat Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang dan Yang Maha Lembut. Manusia senang dengan kasih sayang dan kelembutan, hatinya akan menjadi tenteram dan nyaman.

Ingat Selalu 3 Kata Sakti
Jangan pernah lupa untuk selalu membiasakan diri mengucapkan kata “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih” kepada siapa pun karena kekuatan kata-kata tersebut sangat luar biasa. Bukan saja bagi yang mendengarkan, tapi juga bagi yang mengucapkan. Ketiga kata tersebut akan melatih kita untuk belajar menghargai orang lain. Dengan mampu menghargai orang lain. Dengan mampu menghargai diri kita sendiri.

Ketiga kata tersebut sangat sakti dan bisa membangun hubungan yang istimewa antara satu manusia dengan manusia lainnya. Dengan sering melatih mengucapkannya, maka hubungan silaturahim akan terbangun lebih baik lagi di antara manusia. Jika hubungan silaturahim sudah terbangun dan terjaga, maka kita tinggal menunggu bonusnya saja dari Allah.

Beberapa bonus dari bersilaturahim diantaranya adalah panjang umur, keberkahan hidup, dosa-dosa diampuni hingga mempelancar rezeki. Banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini, salah satunya, Barangsiapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahim.” (HR. Muslim)

Terakhir, saya ingin mengucapkan “maaf” jika ada kesalahan dalam tulisan, “tolong” diamalkan jika memang bermanfaat, dan “terima kasih” karena sudah meluangkan waktu membaca tulisan ini  ^_^

Wa'alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sabtu, 18 Januari 2014

♥♥♥ Someday.. When I’m being a Mother ♥♥♥


Someday when I’m being a mother I’d tell my kids I love them endlessly ♥♥

I’ll tell them how I picked up the stunning name like “Oxygen” but then managed not to give them because it’ll be weird for them in science class, finding out their name in periodic table. But even if they prefer to be an artist instead of scientist, that would be okay. I’ll navigate their talents, push their confidence up, and fly them to people. They are free but not limitless. Beauty but not priceless. I’ll work with them to grow an early responsibility, a sense of identity. So that I know the name I gave once upon a time would entitled like an eternal wish

Someday when my kids get scared of spider, I won’t rid it away. They need to know how to pass fears alone by let them know I’m here to stay

By time they will understand, there’s nothing bigger than my fear of losing them. I’ll try to deal myself by stop imagining something torturing them while it is not. But let fears be a friend, it just a gentle reminder how we have precious thing to protect. I’ll cry behind the wall but in case they just find out, I will grab their head over my chest, so that they can hear every single of my heart beat belongs to them. I’ ll get sick, but sick is never felt that good noticing they are around. I’ll get weak, but would never been that strong watch them survive

Someday when my kids leave by angry, I’d be the first shelter they find back when the street gets lonely

A super cool gigs concert will be held in the middle of nowhere and they ask for permission but I say no. A new gadget will released, they’ll say it’s a need, but I’ll say it’s not indeed. Someday they will mock me on their Twitter and I don’t read, but I’ll know they start to hate me when they refuse to eat breakfast I cooked since 5 am

I’ll turn further when they stars to go to school by a stylish outfit and make over, and refuse to be kissed in front of their colleagues. That would be Okay, I’ll kiss them in goodnight sleep. But I’ll demand them to pray five times a day, to read Quran, to turn off TV volume when adzan. They might find it useless routine for their advanced logic but soon I know their heart would guide them like my heart was

Someday they would go far from their lover, and I can’t catch them no longer

They will talk about technology and philosophy. About change they want to make, they want to be. I will keep telling myself that their life is theirs and I got my part already. I will start walking in the empty house, scanning picture albums, and post them online to grab their attention. Wish that sort of nostalgia could chill us to the bones

Then I will open their albums and find them with their new lover. In the new house, new furniture, new dresses, and new languages. I will be happy, because I had in that phase. But what if happiness is the only thing that last?

These thought are start to scare me out. But before I sleep let me tell you something

I’ll try not to forget that they are not the only one learning. You and I would still on a journey. When they are growing up and we growing old, we will grow together. When they earning and we are losing, we will try to give and take. When they break the rules, we will find a way how to forgive and forget

And someday, every-single-day in front of our kids and their kids, I’ll tell them I love you endlessly


♥♥  follow me on twitter @dityDM  ♥♥