Dalam pemikiran sederhana saya, kehidupan di dunia ini
sesungguhnya pergantian antara saat untuk bersyukur dan bersabar. Kehidupan
manusia itu kan seperti roda yang berputar, terkadang berada di atas (kaya
raya, terkenal, banyak teman, juara lomba ini itu, jabatan tinggi, harta
berlimpah, memiliki kekuasaan, dan kadang berada di bawah (kemiskinan,
kekalahan, fitnah, hilangnya jabatan dan kekuasaan, dan seterusnya).
Saat kita mendapat nikmat dan kesenangan, di situlah waktu
kita bersyukur, dan di saat kita menerima ujian dan cobaan, di situlah kita
bersabar. Tapi menariknya, kalau kata “bersabar” ini diturunkan dan diperlebar
lagi pengertiannya, sebenarnya sabar saat menerima segala ujian dan cobaan itu
kan yaa nama lain dari bersyukur.
Mengapa kita harus tetap bersyukur bahkan di saat diberikan
ujian? Pertama, karena ilmu manusia
itu terbatas. Saat kita diberikan cobaan, kita melihatnya sebagai hal buruk,
padahal belum tentu. Mungkin saja akan ada hikmah dan manfaat dari hal
tersebut. Penglihatan manusia hanya sebatas ilmu yang dimiliki, tidak lebih.
Sementara ilmu pengetahuan yang dimiliki Allah SWT seluas langit dan bumi,
bahkan lebih.
Jadi mungkin saja dalam pandangan manusia ujian yang
diterimanya itu buruk, padahal menurut pandangan Allah itulah yang terbaik, dan
begitu juga sebaliknya. Dia-lah yang paling mengetahui keadaan hamba-hambaNya.
“…Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah
[2] :216)
Misalkan kita menerima cobaan tidak bisa masuk ke
universitas yang diinginkan, kita kesal dan dongkol setengah mati karena merasa
sudah habis-habisan belajar dan mempersiapkan diri agar diterima di Universitas
tersebut. Padahal kita tidak tahu bahwa mungkin saja Allah punya rencana lain.
Dia tidak menempatkan di Universitas A, tapi ditempatkan di Universitas B, dan
akhirnya justru kita sangat bersinar di sana.
Kedua, yang namanya ujian itu adalah media untuk
kenaikan tingkat. Di sekolah, pasti setiap semester ada yang namanya ujian
kenaikan kelas, ujian semester, atau apapun namanya, yang pasti tujuannya untuk
naik kelas.
Kalau nggak ada ujian yaa jangan harap naik kelas! Nah sama
halnya adanya cobaan dan ujian yang kita hadapi dalam hidup ini, itulah yang
akan menaikkan tingkatan kita
Terkadang kita merasa bahwa kita-lah orang yang paling berat
cobaannya di muka bumi ini. Ternyata jauh lebih banyak orang-orang yang
memiliki kehidupan tidak seberutung kita. Contoh mudahnya lihat sekeliling kita,
masih banyak fakir miskin di negara ini, anak-anak jalanan yang tidak terurus,
orang tua yang tidak memiliki tempat tinggal, dll.
Saya pun bersyukur atas semua karunia dan kenikmatan yang
telah Allah berikan, dan di sisi lain juga bersyukur atas semua cobaan dan
ujian yang diberikan-Nya, meskipun terkadang terasa berat untuk menjalaninya.
Tapi bukankah Dia Yang Maha Kuasa telah menyampaikan
dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah [2] : 286) bahwa Allah SWT tidak akan
memberikan cobaan dan ujian yang melebihi kemampuan kita? Jadi, nikmati saja
segala warna warni perjalanan hidup ini dengan penuh syukur ^_^
--- Diah Murwati ---
Follow me on twitter @dityDM