Assalamu’alaikum sahabat-sahabat semua ! ^_^
Gimana puasanya
lancar semua? Tidak terasa ya sudah 20 hari lebih Bulan Ramadhan kita lalui.
Semoga semangat ibadah kita tidak kendor, bahkan terus meningkat ! Kalau
dibaratkan seperti piala dunia nih, sekarang kita sudah memasuki masa-masa
semifinal menuju final, dimana semakin sedikit yang masih mampu bertahan untuk
terus giat beribadah.
Agar kita semua tetap semangat dan bisa masuk ke babak final
dari Bulan Ramadhan ini, maka topik tulisan kali ini adalah tentang kehebatan
Bulan Ramadhan yang mampu berfungsi sebagai akselerator atau percepatan. Bulan
Ramadhan dikatakan sebagai bulan percepatan karena begitu banyak hikmah yang
bisa didapatkan.
Allah sangat dermawan dalam memberikan bonus pahala
beribu-ribu kali lipat dan di sisi lain Dia juga memberikan fasilitas mengunci
setan-setan yang biasa mengganggu manusia. Nabi Muhammad s.a.w., bersabda, “Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.’ (HR. Bukhari)
Seperti sebuah sekolah yang memiliki kelas percepatan, anak
yang seharusnya lulus dalam masa 3 tahun, bisa dipercepat menjadi 2 tahun saja.
Sama halnya dengan Bulan Ramadhan, cucuran rahmat dan kasih sayang Allah SWT pada
bulan ini begitu besar sehingga bisa mempercepat pencapaian amal baik dan
pahala kita yang tidak mungkin dicapai di bulan biasa.
Percepatan yang pertama didapatkan dari berpuasa selama
sebulan penuh ini. Bulan Ramadhan adalah bulan latihan, bulan penempaan, dimana
ujian yang sesungguhnya adalah 11 bulan selanjutnya. Puasa adalah ibadah yang
sangat spesial, karena balasan bagi tiap orang berbeda dan Allah sendiri lah
yang akan langsung memberikan reward kepada hamba-Nya. Sesuai di dalam Hadist
Qudsi :
“Puasa ini adalah untuk-Ku, dan
Aku-lah yang akan membalaskannya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat,
makanan dan minumannya semana-mata karena Aku.”
Berpuasa di Bulan Ramadhan bukan hanya menahan diri dari
tidak makan dan minum, tapi juga berpuasa dari membicarakan orang lain,
berpuasa dari emosi yang meledak-ledak, berpuasa dari hal-hal yang tidak
disenangi Allah, berpuasa dari ghibah dan
mendengarkan hal-hal yang tidak baik, dan seterusnya. Berpuasa adalah media
terhebat penempaan jasmani dan rohani, yang bertujuan menjadikan pribadi yang
lebih baik dibanding sebelumnya. Puasa akan melahirkan manusia baru dengan
kepribadian yang tangguh.
Percepatan yang kedua adalah segala amal ibadah kita akan
dilipatgandakan oleh Allah. Shalat sunnah di bulan Ramadhan bernilai seperti
shalat fardhu, dan shalat fardhu bernilai 70 kali shalat fardhu di bulan lain.
Ibadah-ibadah lain seperti membaca Al-Quran, sedekah, dan lain-lain pun
mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda karena Ramadhan adalah bulan terbaik
untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Sebaik-baik
sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia karena
bulan inilah diturunkannya Al-Qur’an.
“Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil)….” (QS. Al-Baqarah :185)
Karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, kalau perlu buat
target, minimal di Bulan Ramadhan ini khatam satu kali insya Allah dengan
optimis pasti bisa! Tapi jangan optimisnya saja, harus action juga.
Percepatan yang ketiga adalah
pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang sangat agung bernama Lailatul Qadr. Ini merupakan salah satu
akselerator tercepat dalam mendapatkan pahala dan kebaikan. Di dalam surat
Al-Qadr dijelaskan bahwa satu malam ini memiliki kebaikan lebih dari seribu
bulan. Segala ibadah dan amal ibadah kita di malam tersebut akan
dilipatgandakan pahalanya seolah-olah beribadah selama 1000 bulan.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam
kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr :1-5)
Subhanallah… Dahsyat! Satu malam
lebih baik dibandingkan seribu bulan ! kalau dihitung secara matematis (namanya
juga manusia, kadanng suka nggak mau rugi hehehe…), 1000 bulan itu setara
dengan 83,3 tahun! Kita saja nggak tahu apa akan diberikan umur panjang hingga
83 tahun, tapi Allah Ar-Rahman
memberikan keutamaan bagi siapa saja yang melakukan ibadah pada malam itu, maka
seolah-olah dia telah beribadah kurang lebih 83,3 tahun.
Lailatul Qadr itu
bukan sebagai tujuan, namun lebih sebagai alat dengan tujuan akhir adalah
menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan mendapatkan keridhaan Allah. Lailatul Qadr diberikan Allah sebagai insentif yang sebenarnya
bertujuan agar kita terbiasa melakukan ibadah dan menghidupkan malam-malam
untuk beribadah kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Kalau kita sudah terbiasa
menghidupkan malam dengan ibadah, maka otomatis ada atau tidak ada bonus,
ibadah tetap dilakukan.
Ilustrasinya seperti orangtua yang memberikan mainan kepada
anaknya jika juara kelas. Mungkin di awal, sang anak akan bersemangat karena
mainan itulah tujuannya. Tapi sebetulnya tanpa disadari semangat berkompetisi
untuk menjadi juara telah tumbuh di anak tersebut dan lama kelamaan hadiah
sudah tidak menjadi penting lagi bagi dia. Ada atau tidak ada hadiah, sang anak
akan tetap berusaha menjadi juara kelas.
Hakikat dari seluruh ibadah yang kita kerjakan dalam bulan
Ramadhan adalah dalam rangka membersihkan jiwa (tazkiyah an-nafs) untuk
betul-betul menjadi pribadi yang bertakwa (muttaqin). Secara bahasa, takwa
berarti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Surat
Adz-Dzariyat dijelaskan tentang cirri-ciri orang yang bertakwa beserta balasannya.
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (Surga) dan mata
air-mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka
sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu pagi
sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
tidak mendapat bagian.” (QS.
Adz-Dzariyat : 15-19)
Ciri yang pertama orang yang bertakwa adalah orang-orang yang
suka berbuat ihsan atau kebaikan.
Lalu ciri selanjutnya dari orang yang bertakwa dalam ayat tersebut adalah
orang yang menghidupkan waktu malamnya dengan beribadah (bertahajud, i’tikaf,
membaca Al-Qur’an, dll), orang yang selalu beristigfar, orang yang gemar
bersedekah dan mengeluarkan sebagian hartanya ada hak untuk kaum fakir miskin.
Semoga kita semua termasuk ke dalam ciri-ciri tersebut.
Akhirnya sebagai penutup, Ramadhan akan segera berakhir, ayo
segera perbanyak ibadah kita. Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah untuk
mengisi hari-hari Bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak amal saleh untuk
menggapai predikat menjadi orang yang bertakwa.
Mari kita semua kencangkan sabuk pengaman dan bersiap take-off untuk beribadah !
Salam Ramadhan Kareem
^_^